Skip to main content

Posts

Dinamika Penduduk kelas 8

  Materi ajar DINAMIKA PENDUDUK A.      Pengertian Dinamika penduduk Dinamika penduduk berasal dari dua kata yaitu dinamika dan penduduk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinamika adalah gerak (dari dalam) atau tenaga yang menggerakkan atau semangat. Sedangkan penduduk menurut KBBI berarti orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dan sebagainya).Berdasarkan pengertian dua kata dinamika dan penduduk, maka   Dinamika penduduk adalah suatu pergerakan dan pertumbuhan orang atau orang-orang yang dipengaruhi berbagai macam hal yang terjadi di suatu wilayah dan terjadi dari waktu ke waktu.   Dalam pertumbuhannya, penduduk di suatu wilayah akan berbeda dengan wilayah lainnya. Ada wilayah yang mengalami pertumbuhan penduduk dengan cepat, sehingga menyebabkan kepadatan penduduk dan ada juga wilayah yang pertumbuhan penduduknya tidak begitu cepat, sehingga bisa menyebabkan kekurangan penduduk.      Kepadatan penduduk atau kekurangan pend
Recent posts

Entitas #1

Aku menggambar ini ketika tanpa sadar aku memikirkan hal yang tidak ingin kulakukan tetapi bisa dilakukan. Tentu ada banyak hal di dunia ini yang bisa dilakukan namun perasaan yang kunikmati untuk membuat goresan-demi goresan pada gambar ini seolah mewakili negativitas yang terpancar dariku.  Merokok, bukan kegiatan haram kedengarannya. Banyak orang merokok dari orang biasa hingga ulama dan itu sudah berlangsung entah sejak kapan pertama kali ditemukannya. Aku pernah mendengar orang-orang merokok ketika banyak pikiran, rokok membuat pikiran menjadi tenang dalam sesaat, hmm apa iyya ? Okay demi kesehatan, mungkin aku juga kedepannya akan candu sama rokok. (buat digambar maksudnya )

Apa yang aku pelajari dari ketulusan

 Kadang aku bertanya pada diriku sendiri apa yang penting untukku dan mengapa itu penting untuk seterusnya. Well kebiasaan ini membuatku begitu perhitungan pada segala sesuatu, sampai di titik aku merasa kalau aku lupa bagaimana caranya bersikap tulus ?  Kurang masuk akal ketika aku berusaha untuk mencari dalih benar atau tidak kalau aku adalah kategori orang yang pamrih, otakku segera bergerak membuat alasan-alasan untuk membela. Seperti yang diharapkan, otak adalah pengacara yang selalu kuandalkan dalam setiap situasi yang menyudutkan diriku sendiri.  Lantas salah satu pembelaan yang muncul adalah, urgensi apa ketulusan itu mesti dilakukan. Siapa orang yang berhak untuk mendapatkan ketulusan itu dan mengapa dia berhak untuk mendapatkan ketulusan dariku. Pembelaan berikutnya adalah, sebab tulus itu melelahkan. Tidak akan mendapatkan apapun selain terimakasih yang entah orang lain itu ucapkan secara tulus atau tidak juga.  Sesungguhnya tidak sulit untuk menemukan contoh orang paling tu

Akrab dengan Kehilangan

( dokumentasi pribadi dan @juneeeeya) Menurutku kehilangan adalah bukti kalau manusia diciptakan dengan perasaan, tak terkecuali laki-laki dan apalagi perempuan. Cuman ya beda-beda, ada yang memendam dan ada yang melampiaskan.  Setelah kehilangan barang favorit misalnya, sebagian orang akan beli baru, tetapi sebagian yang lain akan menyesal sampai seminggu. Apalagi kalau barang yang dikasih sama orang yang disayang, nggak terganti dan akhirnya cuman bisa menangisi.  Kadang kita juga dihadapkan kehilangan orang tersayang. Kehilangan paling menyakitkan, tapi yang demikian itu akan berulang. Mau gimana lagi, kita nggak punya kuasa nahan seseorang yang tiba waktu untuknya pergi. Lagi-lagi harus mengakrabkan diri dengan kehilangan sampai diri terbiasa.  Lalu gimana kalau kehilangan kali ini adalah kehilangan diri sendiri. Bagaimana kalau aku kehilangan aku ?  Ya aku berada dalam fase ini. Diriku yang kenal adalah aku yang berhati dingin, agak anti sosial, dan selalu optimis. Akh

Sahabatku bernama Overthinking, Insecure, dan Anxious

   Pernahkah kau memiliki sahabat yang membersamaimu sepanjang waktu ? Mereka yang tidak pernah meninggalkanmu barang sebentar, selalu datang tanpa diminta bahkan ketika engkau ingin sendirian.  Aku punya sahabat yang seperti itu, bahkan aku rajin mengusirnya ketika mereka mendekat. Tapi ya gimana ya, usahaku sia-sia mengusir mereka.  Mereka kekeuh, tak sedetikpun meninggalkanku. Aku benci mereka karena tak membiarkanku sendirian. Aku benci mereka karena mereka setia bersamaku. Aku benci mereka karena tak membiarkanku bebas. K ebencian selalu berkonotasi negatif. Mungkin terdengar aku begitu kejam dan tega pada para sahabatku sendiri.       Kenalkan sahabat pertamaku namanya Overthinking. Suaranya terdengar begitu cerewet dalam otakku.  Ia sering sekali bercerita dengan cara hiperbola nan melankolis terutama ketika kami hanya berdua.Setiap malam ia mendongengkanku sebelum aku tidur, kadang-kadang aku tidak sadar hari sudah fajar ketika ia belum juga menyudahi dongengnya. Aku terjaga